Arsip

Monthly Archives: Juni 2011

Kabar berhasil melewati sejumlah tahapan dalam seleksi penerima beasiswa, pasti menjadi kabar yang sangat baik. Apalagi, jika telah mencapai tahapan wawancara yang merupakan tahap akhir dari serangkaian tes yang harus dilalui bagi calon penerima beasiswa. Memasuki tahapan ini, artinya Anda dianggap sebagai kandidat yang kompeten untuk menerima pembiayaan studi. Tetapi, jangan berpuas hati. Tak sedikit yang harus “gigit jari” karena tak berhasil melampaui tahapan ini. Nah, berikut ini adalah pertanyaan umum dalam wawancara beasiswa dan bagaimana jawaban terbaik yang harus diberikan, seperti dikutip dari http://www.supercollege.com. Yuk, disimak!

1. Bagaimana Anda saat menjadi seorang pemimpin, atau, bagaimana Anda menggambarkan kepemimpinan?

Jika Anda mendapat pertanyaan mengenai kemampuan kepemimpinan, jangan hanya mengungkapkan sejumlah titel atau posisi yang pernah diraih. Fokuskan pada posisi kepemimpinan yang spesifik atau aktivitas yang bisa memberikan gambaran secara detil serta menunjukkan komitmen yang kuat. Misalnya, aktivitas sosial yang dilakukan, serta bagaimana Anda berkompetisi meraih sesuatu akan memudahkan pewawancara untuk mengukur prestasi Anda. Ingat, tidak harus menceritakan bagaimana Anda mengorganisir sesuatu atau memotivasi orang lain. Hal itu justru terkesan sangat klasik.

2. Apa kekuatan dan kelemahan terbesar Anda?

Akan sangat mudah untuk mengatakan bahwa kekuatan Anda adalah seseorang yang mau bekerja keras. Tetapi, apa yang akan menjadi bukti kekuatan itu? Gunakan sebuah contoh. Sampaikan sebuah ilustrasi yang bisa menggambarkan apa yang Anda maksud dengan kekuatan itu. Tidak cukup hanya mengatakan bahwa Anda memiliki kualitas kepemimpinan yang baik. Anda harus bercerita tentang kejadian dimana Anda memang memimpin, apa hasil dari kepemimpinan Anda? Kenapa Anda melakukannya? Hal ini akan memudahkan pewawancara untuk memercayai bahwa itu memang kekuatan Anda.

Nah, ketika berbicara tentang kelemahan, jujur, tetapi penting untuk menunjukkan tindakan apa yang Anda ambil untuk mengatasi kelemahan itu. Mengakui kegagalan bukanlah kesalahan. Yang terpenting, bagaimana Anda mengambil langkah untuk mengatasi kegagalan itu.

3. Siapa yang menjadi tokoh panutan Anda?

Ketika pewawancara mengajukan pertanyaan ini, mereka bermaksud untuk mempelajari diri Anda dari jawaban yang diberikan. Dengan kata lain, siapa orang yang Anda kagumi menggambarkan sesuatu tentang Anda. Jadi, berhati-hatilah dalam menjelaskan siapa sosok yang Anda kagumi. Tak masalah siapapun yang Anda pilih sebagai “pahlawan”, asal yakin bahwa Anda mengetahui banyak tentang tokoh itu untuk menjelaskan secara spesifik tentang pribadinya.

4. Apa buku favorit Anda?

Jangan memberikan laporan tentang sebuah buku, ketika menjawab pertanyaan ini. Apa yang diinginkan pewawancara adalah untuk memelajari siapa Anda. Apa yang Anda katakan tentang pentingnya membaca buku mengindikasikan ketertarikanmu, apa yang Anda yakini, tujuan dan hal yang disukai maupun tidak disukai.

Ketika berpikir tentang buku yang akan dipilih sebagai bacaan favorit, katakan bahwa pilihan itu membuatmu berpikir berbeda atau mendorong untuk melakukan suatu aksi tertentu. sebutkan juga, apa yang secara khusus membuat Anda terhubung dengan tokoh utama. Yang terpenting bukanlah apa buku yang Anda sukai, tetapi mengapa buku itu berarti bagi Anda.

5. Kenapa Anda memilih kampus ini?

Ini adalah kesempatan terbaik untuk mengungkapkan sesuatu tentang diri Anda melalui jawaban yang diberikan. Anda tentu bukannya menjadi tour guide dengan mendeskripsikan aset terbesar yang ada di kampus itu. Lebih baik menjelaskan bahwa Anda memilih sekolah itu karena fasilitas riset yang dimiliki. Jelaskan apa yang Anda akan lakukan dengan fasilitas-fasilitas yang ada. Lebih detil dan spesifik akan lebih baik.

6. Apa mata kuliah/mata pelajaran yang disukai di sekolah/kampus? Mengapa?

Akan terlihat mudah untuk menyebutkan mata pelajaran favorit. Tetapi, pewawancara mencoba memahami mengapa Anda menyukai apa yang Anda suka. Beri alasan dan contoh mengapa Anda menyukainya. Misalnya, ketika Anda menjawab menyukai Bahasa Inggris, berikan jawaban lebih dari sekadar, “Karena saya menyukainya” atau “Karena saya bagus dalam Bahasa Inggris”.

Pertanyaan ini juga bisa Anda manfaatkan untuk menyebutkan sejumlah pencapaian atau penghargaan. Jika Anda mengatakan bahwa mata pelajaran yang disukai adalah Bahasa Inggris, Anda dapat berbicara tentang kompetisi menulis yang Anda menangkan, dan lain-lain.

7. Apa pengalaman akademik yang paling berkesan?

Pertanyaan seperti ini adalah kesempatan besar untuk menyampaikan sejumlah pencapaian yang berkesan. Yakinkan, bahwa apa yang Anda sampaikan detil dan menjelaskan bagaimana pentingnya pengalaman itu. Gunakan jawaban sebagai kesempatan untuk sedikit memberikan gambaran tentang Anda melalui cerita tentang proyek atau kelas yang berarti bagi Anda dan memberikan contoh yang membuat orang akan mengingatnya. Jika memungkinkan, pilihlah topik yang berhubungan dengan beasiswa yang akan menggambarkan mengapa Anda benar-benar ingin memenangkan beasiswa itu.

Sumber

Berencana melanjutkan sekolah keluar negeri setelah kuliah S1 ? Mungkin kita akan berpikiran kalau sekolah keluar negeri itu mahal, apalagi ke Eropa. Walaupun banyak tawaran beasiswa yang bertebaran, akan tetapi persaingannya pun cukup sulit. Namun, kalau Anda berpikir, kapan lagi dapat menikmati suasana belajar a la Eropa sekaligus mendapatkan kesempatan menjelajahi benua tua itu sambil jalan-jalan, kuliah keluar negeri tidak akan pernah dirasa terlambat. Salah satu dari sekian banyak beasiswa ke Eropa yang dapat Anda coba adalah Erasmus Mundus.

Kuliah di Minimal 2 Negara

13036283371729022490

mahasiswa/i Erasmus Mundus berpose di dalam Gedung Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis

Berbeda dengan kebanyakan beasiswa lainnya, beasiswa Erasmus Mundus mewajibkan mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program kuliah di minimal 2 negara yang berbeda di Eropa. Durasinya antara satu negara dengan negara yang lain berbeda-beda, tergantung kebijakan program atau jurusan yang dipilih. Jadi, misalnya jurusan saya, Kultur Literer Eropa (Cultures Littéraires Européennes), diselenggarakan dalam dua tahun. Dalam dua tahun itu, satu tahun pertama saya lalui di Italia, dan setahun berikutnya di Prancis. Hampir semua jurusan yang ada menyelenggarakan program kuliah selama 2 tahun. Bahkan, ada kawan Indonesia lainnya yang kuliahnya di 7 negara dalam 2 tahun! Bayangkan, bagaimana ya mengatur adaptasi kultur, waktu, dan perbedaan bahasa di setiap negara yang disinggahinya?

Yang jelas, dengan kewajiban kuliah di beberapa negara itu, kita mendapatkan manfaat lebih banyak. Antara lain, teman-teman baru dari berbagai negara, mengenal kultur dan bahasa baru, dan tentunya, minimal 2 gelar. Great, isn’t it ? Untuk masalah bahasa, Anda jangan kuatir. Jurusan-jurusan yang tersedia rata-rata memberikan kuliahnya dalam bahasa Inggris, walaupun Anda tinggal di negara yang bukan berbahasa Inggris. Kecuali, untuk segelintir jurusan yang berhubungan dengan ilmu humaniora, seperti jurusan saya sendiri, mewajibkan menguasai minimal 2 bahasa asing lainnya selain bahasa Inggris.

Apa Saja Persyaratannya ?

Selama menjalani promosi beasiswa Erasmus Mundus di Jakarta, baik yang diadakan di kampus-kampus maupun di expo-expo pendidikan, saya dan teman-teman acap kali mendapat pertanyaan serupa mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti seleksi beasiswa ini. Pada umumnya, semua jurusan yang ada mensyaratkan beberapa hal mendasar, seperti : sudah lulus S1, bisa minimal 1 bahasa asing yaitu Inggris yang dibuktikan dengan skor TOEFL minimal 550 atau IELTS minimal 6,5 ; menyertakan 2 buah surat rekomendasi (dua-duanya bisa dari orang akademis seperti dosen, dekan atau rektor, bisa juga salah satunya dari supervisor atau atasan di kantor), menyertakan surat motivasi (letter of motivation), serta Curriculum Vitae (CV) model Europass yang dapat di-download dari internet. Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi adalah Anda tidak boleh pernah bekerja atau kuliah di negara-negara Uni Eropa dalam waktu maksimal 12 bulan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Jadi, meskipun Anda sudah pernah kuliah di Singapura atau bekerja di Amerika Serikat, asalkan Anda belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di tanah Eropa untuk periode waktu yang lama, maka Anda sah-sah saja untuk mendaftar beasiswa ini. Bagaimana dengan umur ? Nah, keistimewaan beasiswa Erasmus Mundus ini adalah tidak ada persyaratan untuk batasan umur. Malahan ada teman saya yang sudah ibu-ibu berusia 45 tahun, bisa terpilih juga! Padahal ia sudah pernah mengambil S2 di Indonesia dan sudah bekerja jadi dosen pula.

Untuk persyaratan yang lebih spesifik, Anda memang diharuskan untuk mengecek jurusan yang Anda minati yang menyelenggarakan program beasiswa Erasmus Mundus tersebut di internet. Nah, bagaimana Anda bisa tahu ada jurusan apa saja yang menawarkan beasiswa ini, jawabannya juga ada di sana.

Semua Serba Online !

Beasiswa Erasmus Mundus memang agak unik, karena ia tidak menyediakan kantor pusat atau pun stand khusus di mana Anda bisa mendapatkan brosur berisi informasi lengkap mengenai program-program yang ada, persyaratannya dan formulir pendaftaran yang dapat Anda isi lalu Anda kembalikan. Sebaliknya, beasiswa yang digawangi oleh Komisi Uni Eropa bagian Pendidikan dan Kebudayaan ini, hanya bisa didapatkan informasinya dengan komplit melalui internet. Artinya, jika Anda memang berminat untuk ikut dan mau tahu lebih banyak tentang persyaratan, jurusan apa saja yang tersedia, kapan batas waktu pengiriman dokumen, ke mana mengirimkan aplikasinya, negara-negara apa saja yang disinggahi, universitasnya di mana saja, semuanya harus Anda akses melalui situs internet ini : http://eacea.ec.europa.eu/erasmus_mundus/index_en.php. Apabila Anda susah mengingatnya (karena link-nya yang kepanjangan, misalnya), Anda bisa googling dengan mengetikkan kata kunci : ‘Erasmus Mundus Master Courses‘, ‘Erasmus Mundus Scholarship‘, atau cukup ‘Erasmus Mundus‘.

Mengapa hanya bisa diakses secara online, karena setiap tahunnya selalu ada jurusan-jurusan baru yang ditawarkan, dan jumlahnya bisa mencapai lebih dari sepuluh untuk masing-masing bidang studi peminatan. Misalnya saja, untuk bidang ilmu Humaniora dan Ilmu-Ilmu Sosial saja, saya perhatikan untuk tahun 2009 kemarin ada tambahan beberapa program baru yang di antaranya Master in Tourism Management, Master in Euroculture, dan masih banyak lagi. Tambahan lagi, antara satu program dengan program yang lain, universitas penyelenggaranya berbeda-beda, dan negara-negara yang harus disinggahi pun bermacam-ragam pula. Tidak sama. Persyaratan spesifiknya mungkin bisa jadi beda juga. So, tidak ada cara lain selain Anda harus rajin mencari informasinya sendiri di dunia maya tersebut.

Boleh Pulang, Boleh Lanjut Kerja di Eropa atau Negara Lainnya

1303628477951110369

Alumni Erasmus Mundus Indonesia di acara European Higher Education Fair 2010

Hingga saat ini, beasiswa Erasmus Mundus tidak mengikat para mahasiswanya untuk kemudian pulang kembali ke negara asalnya setelah kuliah selesai. Tidak ada kontrak yang menyatakan bahwa Anda harus pulang dan selesai dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Namun, kompensasinya, setelah melewati batas waktu tahap pemberian beasiswa dan Anda belum juga kelar dengan tesis atau penelitian Anda, maka Anda harus menanggung semua biayanya sendiri.

Banyak dari teman-teman penerima beasiswa Erasmus Mundus Master Course yang lalu melanjutkan ke jenjang doktoral di Eropa, bahkan ada yang ke Kanada, malahan bekerja di perusahaan atau institusi asing baik di dalam maupun luar negeri. Karena pamor beasiswa ini yang sudah lumayan dikenal bahkan di kalangan orang-orang asing sendiri, Anda tidak perlu kuatir tidak mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai.

So, tidak ada kata untuk terlambat. Selama masih ada waktu dan kesempatan, Anda bisa menguji diri untuk ikut serta dalam seleksi beasiswa yang sifatnya internasional ini. Apalagi, jumlah nominal beasiswa yang diberikan sangat mencukupi dan memungkinkan Anda untuk plesir-plesir, loh! Percaya deh… * * *

Sumber

Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Australia memberikan beasiswa S2 dan S3 bagi masyarakat Kota Malang yang ingin melanjutkan kuliah di Australia atau Australian Developments Scholarship (ADS). Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nunik mengatakan, beasiswa tersebut diberikan kepada 400 orang dengan kuota sebanyak 2/3 atau 266 orang diambilkan dari kalangan PNS di Lingkungan Pemkot Malang.

Sosialisasi Beasiswa Di Ruang Sidang Pemkot Malang

“Sementara sisanya dibuka untuk umum,” kata Nunik saat memberikan sosialisasi program beasiswa pada beberapa PNS di lingkungan Pemerintah Kota Malang di Balaikota Malang, Selasa (14/6). Lebih lanjut Nunik menambahkan, beasiswa tersebut diberikan untuk bidang-bidang studi yang menunjang tujuan peningkatan kemampuan sumber daya manusia Indonesia.

Nunik menambahkan, program beasiswa ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi untuk pembangunan manusia, demokrasi, serta keamanan dan perdamaian. Nantinya, beasiswa tersebut mencakup biaya pendidikan, biaya perjalanan, biaya hidup, asuransi kesehatan, pelatihan Bahasa Inggris, dan biaya penunjang lainnya,” sambungnya.

Pendaftaran program beasiswa untuk mengikuti seleksi dibuka mulai tanggal 6 Juni-26 Agustus 2011. Untuk formulir pendaftaran bisa diperoleh di berbagai institusi seperti Pusdiklat setiap departemen, rektorat universitas negeri dan swasta, kantor ADS Jakarta, atau bisa dilihat di website ADS. Yaitu di www.australiaAwards.gov.an

“Sedangkan persyaratan untuk bisa mengkuti program tersebut antara lain, usia maksimal 42 tahun, IPK minimal 2,9, dan TOEFL minimal 500, serta melengkapi beberapa dokumen yang diperlukan. Seperti halnya kopi akte kelahiran, kopi KTP atau paspor, dan lain sebagainya,” pungkas Nunik.

Sumber

Berikut ini link info beasiswa terbaru 2011 untuk luar negeri.

  1. Beasiswa di Bangor University, UK
  2. Info Beasiswa di Kerala Veterinary and Animal Sciences University, India
  3. Info Beasiswa di Halmstad University, Sweden
  4. Info Beasiswa Mathematics di University of Manchester, UK
  5. Info Beasiswa di University of Oslo, Norway
  6. Info Beasiswa di Welsh School of Pharmacy, UK
  7. Info Beasiswa Japan Masters di Nottingham University, UK
  8. Info Beasiswa di Kingston University, UK
  9. Info Beasiswa di University of London, UK
  10. Info Beasiswa Government of the Islamic Republic of Iran
  11. Info Beasiswa di University of Birmingham, UK
  12. Info Beasiswa di Chalmers University, Sweden
  13. Info Beasiswa Economics di University of Vienna in Austria
  14. Program Beasiswa for Diaspore Children, India 2011-2012
  15. Info Beasiswa di University of Twente, Netherlands 2011
  16. Info Beasiswa PhD Programmes di University of Bologna, Italy
  17. Info Beasiswa di University of Oxford, UK 2012
  18. Info Beasiswa di American University, Germany 2012/13
  19. Info Beasiswa di Nottingham University, UK
  20. Info Beasiswa di University of Munich, Germany 2011

Pemerintah Australia kembali meluncurkan program beasiswa Australian Development Scholarships (ADS), yaitu program beasiswa yang dibiayai melalui AusAID untuk program studi S-2 dan S-3 tahun ajaran 2011/2012 di universitas-universitas Australia. Beasiswa ini terbuka bagi sektor pemerintah dan swasta.

Prioritas beasiswa ini diberikan untuk bidang-bidang studi yang menunjang tujuan peningkatan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dan pembangunan yang akan mendukung, yaitu Pertumbuhan Berkelanjutan dan Manajemen Ekonomi; Investasi Pembangunan Sumber Daya Manusia; Demokrasi, Keadilan dan Pemerintahan yang Baik; serta Keamanan dan Perdamaian.

Adapun prioritas beasiswa ADS akan dialokasikan ke provinsi-provinsi yang menjadi target Strategi Kerjasama Pembangunan Australia Indonesia 2008-2013. Untuk tahun 2011-2012 prioritas diberikan kepada geographic focus area, yaitu Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).

Skema beasiswa ADS mencakup antara lain:

• Biaya pendidikan; yaitu seluruh biaya akademis dan biaya-biaya lain yang bersifat wajib bagi siswa internasional

• Bantuan tutorial tambahan: yaitu biaya yang bila dibutuhkan sebagai bantuan tutorial akan diberikan pada siswa yang mengalami kesulitan mata kuliah tertentu untuk membantu proses belajar.

• Biaya perjalanan; yaitu penerbangan kelas ekonomi ke dan dari Australia pada awal dan akhir masa beasiswa.

• Kerja lapangan di luar Australia; biaya yang diberikan bila riset mencakup setidaknya 50 persen dari program, siswa dapat menerima satu kali tiket PP ke Indonesia untuk melaksanakanya.

• Anggaran pemukiman; biaya ini diberikan satu kali pada awal masa studi di Australia.

• Penyertaan keluarga; Keluarga (isteri/suami dan anak-anak) boleh ikut serta ke Australia atas biaya sendiri jika telah memenuhi persyaratan AusAID dan imigrasi.

• Biaya Hidup; biaya yang diberikan sebagai tunjangan hidup selama siswa studi di Australia. Besarnya jumlah tunjangan untuk perorangan atau berkeluarga adalah sama.

• Asuransi Kesehatan: skema ini diberikan bagi penerima beasiswa saja selama masa studi di Australia.

• Pelatihan Bahasa Inggris; program ini tersedia untuk tujuan akademis dan merupakan bagian dari beasiswa dan wajib diikuti.

• Biaya Perjalanan reuni keluarga: yaitu biaya untuk penerbangan kelas ekonomi ke dan dari Indonesia untuk setiap akhir tahun ajaran. Ini tidak belaku bagi siswa yang hanya menjalankan progam studi 1 tahun. Biaya ini berlaku bagi siswa yang belum berkeluarga maupun yang sudah berkeluarga, namun tidak membawa serta keluarganya.

Bagi yang berminat, infomasi lengkap mengenai syarat pendaftaran, contoh bidang studi, atau skema beasiswa bisa langsung mengunduhnya di http://adsindonesia.or.id. Aplikasi dibuka pada 6 Juni 2011 dan ditutup 26 Agustus 2011. Formulir pendaftaran beasiswa ADS ini juga bisa diperoleh di berbagai institusi seperti Pusdiklat tiap departemen, Rektorat Universitas negeri dan swasta, Kopertis, BUMN, Kantor Cabang IALF, Kantor cabang IDP, Kantor ADS di Jakarta.

Sumber

Berikut ini merupakan Panca Prasetya Korps Pegawai Negeri (Korpri)

images[1]

Panca Prasetya KORPRI

Kami Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia, Insan Yang Beriman Dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjanji:

  1. Setia Dan Taat Kepada Negara Kesatuan Dan Pemerintah Republik Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Menjunjung Tinggi Kehormatan Bangsa Dan Negara,Serta Memegang Teguh Rahasia Negara;
  3. Mengutamakan Kepentingan Negara Dan Masyarakat Diatas Kepentingan Pribadi Dan Golongan;
  4. Memelihara Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Serta Kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia;
  5. Menegakan Kejujuran, Keadilan, dan Disiplin serta Meningkatkan kesejahteraan Dan Profesionalisme.

Pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola kelas akan sangat dipengaruhi oleh pandangan guru tersebut terhadap tingkah laku siswa, karakteristik, watak dan sifat siswa, dan situasi kelas pada waktu seorang siswa melakukan penyimpangan. Beberapa pendekatan yang mungkin dapat dipergunakan adalah pendekatan larangan dan anjuran, penghukuman atau pengancaman, penguasaan atau penekanan, pengalihan atau pemasabodohan, pengubahan tingkah laku, iklim sosio-emosional dan proses kelompok (Nurhadi, 1983: 174).
a. Pendekatan larangan dan anjuran
Pendekatan larangan dan anjuran adalah pendekatan dalam pengelolaan kelas yang dilakukan dengan memberikan peraturan-peraturan yang isinya melarang siswa melakukan sesuatu yang mencemarkan kegiatan proses belajar-mengajar atau menganjurkan siswa untuk melakukan sesuatu yang mendukung proses belajar-mengajar (Nurhadi, 1983: 175) .
Larangan dan anjuran ini akan efektif apabila disusun berdasarkan kontrak sosial, sehingga tidak dirasakan oleh siswa sebagai pembatasan yang diberikan oleh sekolah, tetapi lebih dirasakan sebagai kesepakatan bersama yang harus ditaati bersama.

b. Pendekatan penghukuman atau ancaman
Yaitu kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan dengan melakukan hukuman atau ancaman. Kegiatan ini dapat berupa tindakan guru yang menghukum siswa dengan kekerasan, melarang atau mengusir siswa dari kegiatan tertentu, mengancam siswa bila melakukan sesuatu yang dilarang, menghardik, mencemooh, mentertawakan, menghukum seorang siswa untuk contoh siswa yang lain, atau mungkin memaksa siswa meminta maaf karena perbuatan yang tercela (Nurhadi, 1983: 175).

c. Pendekatan pengalihan atau pemasabodohan
Yaitu kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan dengan mengalihkan perhatian atau kegiatan atau membiarkan sama sekali tingkah laku siswa yang menyimpang, dengan cara:
1. Meremehkan sesuatu kejadian atau tidak berbuat apa-apa sama sekali
2. Menukar anggota kelompok dengan mengganti atau mengeluarkan anggota tertentu
3. Mengalihkan tanggung jawab kelompok pada perorangan (Azhar, 1993: 93).

d. Pendekatan penguasaan atau penekanan
Yaitu pengelolaan kelas yang dilakukan dengan menunjukkan kekuasaan seorang guru terhadap siswa sehingga tindakannya untuk mengatasi penyimpangan tingkah laku dilakukan dengan tekanan-tekanan. Contoh dari pendekatan ini misalnya memerintah, tindakan memarahi, menggunakan kekuasaan orang tua atau kepala sekolah untuk pengelolaan kelas, melakukan tindakan kekerasan atau mendelegasikan kepada salah seorang siswa untuk melakukan penguasaan terhadap kelas (Azhar, 1993: 93).

e. Pendekatan penguatan tingkah laku
Pendekatan ini didasarkan atas pandangan bahwa apabila seorang siswa melakukan tingkah laku yang menyimpang mungkin disebabkan oleh dua hal, yaitu : siswa itu telah mempelajari tingkah laku yang menyimpang itu atau mungkin siswa justru belum mempelajari tingkah laku yang sebaiknya. Oleh sebab itu agar siswa tersebut mengetahui tingkah laku yang ia lakukan, maka setiap tingkah lakunya diikuti dengan konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku tersebut. Konsekuensi itu dibuat oleh seorang guru sebagai cara dalam melakukan pengelolaan kelas (Nurhadi, 1983: 177).

Menurut Nurhadi (1983: 177) ada empat macam konsekuensi yang dapat diterapkan, yaitu konsekuensi yang berupa penguatan positif, penghukuman, penundaan ganjaran, dan penguatan negatif.
1. Penguatan positif
Yang dimaksud dengan penguatan positif adalah pemberian ganjaran setelah ditampilkannya tingkah laku siswa yang mendukung proses pendidikan, dengan harapan siswa tersebut akan meningkatkan frekuensi penampilan tingkah laku yang diganjar tersebut.
2. Penghukuman
Penghukuman merupakan penampilan tingkah laku guru yang disampaikan kepada siswa sebagai konsekuensi tingkah laku siswa, dengan maksud agar frekuensi pemunculan tingkah laku siswa tersebut menjadi menurun.
3. Penundaan ganjaran
Yaitu upaya guru dalam mengelola kelas dengan cara tidak jadi (menunda) memberikan ganjaran kepada siswa yang telah menampilkan suatu tingkah laku yang menyimpang dan tingkah laku yang biasanya diberi ganjaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa tersebut kembali bertingkah laku seperti semula sebagaimana tingkah laku yang diganjar.
4. Penguatan negatif
Yaitu berupa peniadaan tingkah laku yang tidak disukai (biasanya berupa hukuman) yang selalu diberikan kepada siswa, karena siswa yang bersangkutan telah meninggalkan tingkah laku yang menyimpang. Dengan demikian diharapkan tingkah laku siswa yang lebih bauk itu akan ditingkatkan frekuensinya (Nurhadi, 1983: 177-180).

f. Pendekatan iklim sosio-emosional
Pendekatan ini diangkat dari anggapan dasar bahwa suasana yang mendukung proses balajar dan mengajar yang efektif merupakan fungsi dari hubungan yang positif antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Oleh sebab itu, tugas guru dalam mengelola kelas adalah membangun hubungan interpersonal dan mengembangkan iklim sosio-emosional yang positif di sekolah (Nurhadi, 1983: 183).
Menurut Nurhadi (1983: 183) kunci utama untuk mengembangkan iklim sosial emosional yang efektif ada tiga macam, yaitu:
1. Guru hendaknya menampilkan dirinya sebagaimana adanya di hadapan siswa.
2. Guru mempunyai sikap menerima terhadap siswa, yaitu sikap mempercayai dan menghormati
3. Guru memahami siswa dengan penuh simpati, yaitu dengan penuh kepekaan terhadap perasaan-perasaan siswa.

g. Pendekatan proses kelompok
Pendekatan proses kelompok didasarkan atas dua macam anggapan dasar, yaitu bahwa kegiatan sekolah berlangsung dalam suasana kelompok, yaitu kelompok kelas. Kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang memiliki ciri-ciri seperti yang dimiliki oleh sistem sosial, lainnya.
Dalam hubungannya dengan kelompok kelas, maka tugas guru dalam mengelola kelas adalah berusaha mengembangkan dan mempertahankan suasana kelompok kelas yang efektif dan produktif. Oleh karenanya guru hendaknya mengembangkan dan mempertahankan kondisi yang menyangkut ciri-ciri kelompok kelas sebagai sistem sosial. Adapun ciri-ciri yang penting dimiliki oleh kelompok kelas sebagai sistem sosial adalah harapan, kepemimimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi dan keeratan.
1. Harapan adalah persepsi pada guru dan siswa berkenaan dengan hubungan mereka.
2. Kepemimpinan merupakan tingkah laku yang mendorong kelompok bergerak ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan.
3. Kemenarikan merupakan tingkat hubungan persahabatan diantara anggota kelompok kelas. Tugas guru dalam pengelolaan kelas menjadi berusaha memperlihatkan empati, saling pengertian, sikap mendorong teman, saling menerima dan memberikan kesempatan.
4. Norma adalah suatu pedoman tentang cara berpikir, merasa dan bertingkah laku yang diakui bersama oleh anggota kelompok.
5. Komunikasi merupakan wahana yang memungkinkan terjadinya interaksi kelompok yang bermakna dan memungkinkan terjadinya proses kelompok.
6. Keeratan adalah keeratan rasa kebersamaan yang dimiliki oleh kelompok kelas. Yang mendorong terjadinya keeratan itu adalah adanya minat terhadap tugas-tugas kelompok, saling menyukai dan anggota kelompok merasa dibantu oleh kelompok kelas (Nurhadi, 1983: 184).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola kelas sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam mengenal tingkah laku, karakterisitik, watak, dan sifat siswa-siswanya ketika siswa-siswa tersebut melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam kelas.

Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang

Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.arminaperdana.blogspot.com http://grosirlaptop.blogspot.com

Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan ini akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu deengan cara lebih efektif dan efisien. Banyak usaha telah dilakukan oleh para ilmuwan pembelajaran dalam mengklasifikasikan variabel-variabel pembelajaran yang menjadi perhatiannya terutama bila dikaitkan dengan teori-teori pembelajaran.

Muhaimin dkk (1996: 99) mengemukakan bahwa klasifikasi yang lebih terinci dan memadai sebagai landasan pengembangan suatu teori pembelajaran adalah oleh Reigeluth dkk (tth: 1977) yang mengklasifikasikan variabel-variabel pembelajaran menjadi 4, yaitu:
a. kondisi pembelajaran
b. bidang studi
c. strategi pembelajaran
d. hasil pembelajaran

Klasifikasi variabel-variabel pembelajaran dari Reigeluth telah banyak diujicobakan serta diwarnai oleh pemikiran-pemikiran teknologi pembelajaran. Oleh karena itu, pada tahun berikutnya klasifikasi variabel-variabel pembelajaran itu dimodifikasi menjadi 3 meliputi:
a. kondisi pembelajaran
b. metode pembelajaran, dan
c. hasil pembelajaran

Variabel-variabel yang dikelompokkan ke dalam kondisi pembelajaran adalah karakteristik si belajar, karakteristik lingkungan pembelajaran dan tujuan institusional. Variabel metode pembelajaran mencakup strategi pengorganisasian pembelajaran baik mikro maupun makro, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran. Adapun variabel hasil pembelajaran mencakup semua efek yang dihasilkan dari pembelajaran, apakah itu pada diri siswa, lembaga pendidikan, termasuk juga lingkungan masyarakat (Muhaimin dkk, 1996: 100).

Berdasarkan pada taksonomi variabel pembelajaran di atas, maka kedudukan pengelolaan kelas terletak pada kondisi pembelajaran. Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa maka pengelolaan kelas dapat dimanipulasi oleh pengajar karena pengelolaan kelas merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil pembelajaran berupa keefektifan, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran yang semua itu dapat menjadikan siswa meningkatkan kemampuannya dalam hal belajarnya.

Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang

Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.arminaperdana.blogspot.com http://grosirlaptop.blogspot.com

Nilai-nilai Karakter untuk penyusunan SILABUS BERKARAKTER

Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan diskripsi ringkasnya.

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a. Religius
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

b. Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.

c. Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
d. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

f. Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

g. Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.

i. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

j. Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

k. Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

b. Patuh pada aturan-aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

c. Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
d. Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
e. Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

5. Nilai kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

a. Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

b. Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

Sumber

Berdasarkan pengelolaan kelas yang disampaikan oleh beberapa pakar pendidikan, maka sasaran pengelolaan kelas itu bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu pengelolaan fisik dan pengelolaan siswa.
a. Pengelolaan fisik
Pengelolaan kelas fisik ini berkaitan dengan ketatalaksanaan atau pengaturan kelas yang merupakan ruangan yang dibatasi dinding. Siswa berkumpul mempelajari segala yang diberikan pengajar dengan harapan proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Pengelolaan kelas yang bersifat fisik ini meliputi pengadaan pengaturan ventilasi dan tata cahaya, tempat duduk siswa, alat-alat pengajaran, penataan keindahan dan kebersihan kelas, dan lain-lain sebagai inventaris kelas (Djamarah, 1996: 228).
b. Pengelolaan siswa
Pengelolaan siswa ini berkaitan dengan pemberian stimulus dalam rangka membangkitan dan mempertahankan kondisi motivasi siswa untuk sadar dan berperan aktif dan terlibat proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Manifestasinya dapat berbentuk kegiatan tingkah laku, suasana yang diatur atau diciptakan guru dengan menstimulus siswa agar berperan serta aktif dengan proses pendidikan dan pembelajaran secara penuh (Djamarah, 1996: 237).
Bila kelas diberi batasan sebagai kelompok orang yang belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru, maka didalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan karakteristik mereka, masing-masing berbeda yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini perlu guru pahami agar mudah melakukan pengelolaan dalam mengefektifkan belajar mengajar. Menurut Louis V Johnson dalam Djamarah (1996: 241), untuk mengelola kelas secara efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tapi bagi semua anak atau kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku individu. Kelompok itu mempengaruhi individu-individu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya pada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas di kala belajar.
5. Praktik guru di kala belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan murid. Makin meningkat keterampilan guru mengelola kelas secara kelompok, makin puas anggota-anggota di dalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan olah guru dalam mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun pada mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
7. Ditambahkannya lagi, bahwa organisasi kelas tidak berfungsi sebagai dasar terciptanya interaksi guru dan siswa, tetapi menambah terciptanya efektifitas, yaitu interaksi yang bersifat kelompok.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa adalah sebagai berikut:
a. Manajemen kelas, harus ada fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan bekerja sama.
b. Anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajar.
c. Anggota-angota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan kebimbangan, ketegangan dan perasaan tertekan.
d. Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat diantara siswa.
Keharmonisan hubungan guru dengan siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang apatis terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru. Rasa dengki yang tertanam dalam diri siswa yang menyebabkan bahan pelajaran sukar diterima oleh siswa dengan baik. Kecenderungan sikap siswa yang negatif lebih dominan. Sikap kemunafikan ini menciptakan jurang pemisah antara guru dan siswa.
Lain halnya dengan guru yang selalu memperhatikan siswa selalu terbuka, selalu tanggap terhadap keluhan siswa, selalu mendengarkan kesulitan belajar siswa, selalu bersedia mendengarkan saran dan kritikan dari siswa, dan sebagainya adalah guru yang disenangi siswa. Siswa rindu akan kehadirannya serta nasehat-nasehat yang diberikannya.

Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang

Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.arminaperdana.blogspot.com http://grosirlaptop.blogspot.com